URBANCITY.CO.ID – PT Indonesian Paradise Property Tbk (INPP), perusahaan pengembang properti komersial, perhotelan, dan residensial, pada semester dua tahun ini akan melakukan serangkaian aksi korporasi strategis. Untuk itu perseroan menganggarkan belanja modal Rp1 triliun selama 2024.
Sumber dana capex (capital expenditure) itu antara lain dari penerrbitan surat utang atau obligasi. Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) INPP akhir pekan ini (6/6/2024), sudah menyetujui penerbitan obligasi korporasi tersebut. Dana dari penerbitan obligasi itu akan digunakan untuk pengembangan proyek komersial yang saat ini berjalan, dan inisiatif pengembangan proyek baru.
INPP saat ini mengembangkan tiga proyek mixed use: apartemen Antasari Place di Jakarta, 23 Paskal Shopping Center di Bandung (extension), dan 23 Semarang Shopping Center di Semarang. Akan menyusul sebuah
proyek mixed use baru di Balikpapan. Proyek yang sudah beroperasi adalah 14 hotel di Jakarta, Bali, Batam, Yogyakarta, dan Makassar; serta 6 pusat perbelanjaan di Jakarta, Bandung, dan Bali.
Menurut Presiden Direktur & CEO INPP Anthony Prabowo Susilo, INPP berniat mempercepat pertumbuhan bisnis dan memberikan nilai tambah bagi pemegang saham melalui aksi strategis tersebut. “Kami optimis bisa tumbuh lebih pesat lagi dan meraih pendapatan yang signifikan tahun ini, terutama melalui pendapatan berulang (recurring income),” katanya.
Selama kwartal I-2024 INPP mencatat pendapatan Rp262,58 miliar, turun tipis secara tahunan (yoy) dibanding periode yang sama 2023 senilai Rp262,68 miliar. Namun, laba bersih melesat lebih dari 381% menjadi Rp133,95 miliar dibanding laba Q1-2023 yang hanya Rp27,8 miliar.