“Terkait laporan kekurangan stok yang terjadi alhamdulilah telah di respon dengan baik dan ditindaklanjuti oleh pihak Pertamina dengan penambahan alokasi ekstra penyaluran,” terang Andi Haris, dikutip Urbancity.co.id dari laman Kementerian BUMN, Rabu, 27 Maret 2024.
Baca Juga; Kemendag – Pertamina Segel SPBU Nakal, Jaga Keamanan Pemudik
Area Manager Pertamina Patra Niaga Regional Jatimbalinus Ahad Rahedi mengungkapkan, Pertamina telah melakukan beberapa langkah strategis. Adapun langkah-langkah tersebut antara lain:
– Bekerja sama dengan pemerintah daerah dalam mengaktifkan warung Tim Pengendali Inflasi Daerah di setiap kecamatan agar kebutuhan masyarakat dapat terpenuhi; dan
– Melaksanakan tinjauan lapangan bersama Disperindag kota Bima pada 10 titik lokasi untuk melakukan normalisasi harga sesuai HET serta sidak konsumen yang tidak tepat sasaran.
“Pertamina bersama Pemda juga secara berkala melakukan sidak ke konsumen di beberapa hotel, laundry dan restoran untuk memastikan pelaku usaha tersebut menggunakan LPG non subsidi,” jelas Ahad.
Kemudian, sambung dia, pihaknya menawarkan program tukar tabung untuk pelaku usaha yang belum menggunakan LPG non subsidi.
Berbeda dengan LPG non subsidi yang stoknya banyak, LPG 3 kg bersubsidi memiliki jumlah penyaluran didasarkan pada kuota yang ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: Pertamina Patra Niaga – Pelindo Bangun Fasilitas Penerimaan BBM di Benoa
“Untuk wilayah Kota dan Kabupaten Bima, hingga 24 Maret kemarin telah tersalur sekitar 849.520 tabung LPG dari kuota sebanyak 796.132 tabung di tahun 2024 atau over 6,71% dari kuota periode Januari hingga Maret,” ujarnya.