Lebih lanjut Novita memaparkan, sejak 2020, BNI telah melakukan transformasi yang menghasilkan peningkatan Return on Equity (ROE) dari 2,6% di tahun 2020 menjadi 15,2% di tahun 2023. Hal ini menunjukkan lompatan tinggi dalam profitabilitas perseroan.
Baca Juga: Wonderful Ramadhan, BNI Berbagi Kebahagiaan di Malam Nuzulul Quran
“Transformasi fundamental BNI telah meningkatkan ROE dan menurunkan cost of fund. Tingkat kecukupan permodalan BNI juga meningkat yang tergambar dari rasio kecukupan modal inti atau Tier-1 CAR yang naik dari 16% di masa pandemi menjadi 20% saat ini. Hal ini menambah keyakinan investor terhadap fundamental BNI yang kuat,” jelas Novita.
Novita menambahkan, saat ini sumber likuiditas BNI tidak hanya dari penerbitan surat berharga, namun utamanya berasal dari penghimpunan DPK.
Adapun porsi wholesale funding, termasuk didalamnya penerbitan surat berharga, dalam 3 tahun terakhir hanya sebesar 8%-9% dari total liabilitas.
Dana yang diperoleh dari hasil penerbitan obligasi ini nantinya akan disalurkan untuk pembiayaan dengan tingkat margin yang menarik, sehingga berdampak positif pada profitabilitas perusahaan.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS