URBANCITY.CO.ID – Pada April 2024 penyaluran kredit/pembiayaan perbankan tumbuh tinggi sebesar 13,09% secara tahunan (yoy). Didorong pertumbuhan kredit di banyak sektor seperti industri, jasa dunia usaha, dan perdagangan, sejalan dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi. Pertumbuhan penyaluran kredit itu bahkan tertinggi dalam lima tahun terakhir. Demikian disampaikan Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo usai Rapat Dewan Gubernur (RDG) Bank Indonesia, 21-22 Mei 2024, seperti dikutip keterangan tertulis Asisten Gubernur/Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono kemarin.
Dalam RDG itu BI memutuskan mempertahankan BI rate 6,25% yang dinaikkan dua pekan lalu demi menjaga stabilitas rupiah. Menurut Perry, tingginya permintaan kredit itu dipengaruhi sisi penawaran, sejalan dengan terjaganya appetite perbankan yang didukung tingginya permodalan, berlanjutnya strategi realokasi aset ke kredit oleh perbankan, dan diterapkannya Kebijakan Insentif Likuiditas Makroprudensial (KLM) yang menjaga kecukupan likuiditas perbankan.
Pertumbuhan kredit tersebut juga didukung pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) yang mencapai 8,21% (yoy) pada April 2024. Dari sisi permintaan, pertumbuhan kredit ditopang kinerja korporasi dan rumah tangga yang tetap terjaga baik. Berdasarkan kelompok penggunaan, pertumbuhan kredit disumbang kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsumsi yang masing-masing tumbuh 15,69%, 13,25%, dan 10,34%. Pembiayaan syariah juga tumbuh tinggi sebesar 14,88% (yoy), sementara kredit UMKM tumbuh 7,30%.