Smelter alumina ini akan berimplikasi langsung pada penyerapan tenaga kerja hingga 1.000 orang. “Dengan rampungnya SGAR Phase 1 di Kabupaten Mempawah ini, posisi Indonesia di rantai pasok global akan semakin solid, sehingga mampu menjadi motor pertumbuhan ekonomi global ke depan,” katanya.
Baca Juga: Jokowi Resmikan Dua Ruas Tol Trans Sumatera, Investasi Bakal Melesat
SGAR Phase 1 Mempawah merupakan bagian dari aksi korporasi Inalum dalam menciptakan ekosistem industri aluminium terintegrasi dari hulu (bijih bauksit) hingga hilir.
Proyek SGAR Mempawah ini menghubungkan rantai pasokan antara mineral bijih bauksit di Kalimantan Barat dengan pabrik peleburan aluminium.
Adapun, nilai investasi PSN ini mencapai US$831 juta atau sekitar Rp 12,5 triliun. Proyek SGAR Phase 1 ini ditargetkan berproduksi mulai kuartal ketiga 2024 dan beroperasi dengan kapasitas penuh pada tahun 2025.
Nantinya, smelter ini memproduksi sekitar 1 juta ton alumina per tahun dengan bahan baku 3,3 juta ton bauksit per tahun. Sebagian besar produk alumina dari SGAR phase 1 akan dijadikan bahan baku utama untuk Smelter Aluminium Inalum yang berada di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, dengan kapasitas 275 ribu ton per tahun.
“Alumina merupakan bahan utama pembuatan aluminium primer seperti ingot, alloy, billet, bar, keramik, dan produk harian lainnya,” pungkas Hendi.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS