Sementara, untuk jaringan produksi (production network) di sektor energi dan transportasi, OptiXtrans E6600 dari Huawei menjadi produk transmisi optic pertama di industri yang mendukung standar fine grain OTN (fgOTN) untuk memudahkan pelanggan membangun jaringan komunikasi yang andal di era kecerdasan ini.
BACA: Sambut HUT ke-79 RI di IKN, Telkomsel Siapkan Jaringan Broadband 5G di Ibu Kota Nusantara
Terkait data center interconnect (DCI), Huawei menyediakan platform DCI generasi terbaru yaitu Huawei OptiXtrans DC908 Pro yang mendukung Tbps per wavelength untuk memastikan transmisi layanan yang efisien, aman, dan andal.
Lebih dari 200 perwakilan dari mitra industri Huawei, termasuk PT Eka Mas Republik (Myrep), BIZNET, dan sejumlah instansi lainnya, menghadiri KTT ini dan berbagi pengalaman tentang kerja sama mereka dengan Huawei untuk membangun all-optical network.
Hendra Gunawan, Chief Technology Officer PT Eka Mas Republik (MyRepublic), menyampaikan apresiasinya atas kolaborasi dan kemitraan yang telah terjalin selama bertahun-tahun antara Huawei dan MyRepublic dengan menegaskan kembali nilai utama perusahaannya dalam menawarkan kualitas internet premium bagi para pelanggan. “Menyediakan internet yang andal dan stabil adalah strategi MyRepublic untuk tampil sebagai pemenang dalam pasar fiber-to-the-home (FTTH) yang kompetitif,” tegasnya.
BACA: Resmikan Joint Innovation Center, Kolaborasi PLN-Huawei untuk Akselerasi Digitalisasi
Arki Rifazka, Ketua Pelaksana Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), menyatakan, “Huawei selalu berada di garis depan pengembangan teknologi fixed broadband. Fiber-to-the-room (FTTR) menjadi salah satu terobosan kunci untuk memperluas konektivitas. Peningkatan bandwidth hingga 100Mbps sangat penting untuk meningkatkan kualitas internet di Indonesia.”