Menkeu menyebut kebijakan ekonomi yang fokus pada penguatan fiskal dan iklim investasi, menjadi kunci keberhasilan reformasi ekonomi Indonesia itu.
Menurut Menkeu Sri Mulyani, Indonesia membangun infrastruktur dan memperbaiki iklim investasi melalui perubahan undang-undang guna menciptakan ekosistem yang baik.
Indonesia juga berinvestasi dalam SDM dengan mengalokasikan 20 persen APBN untuk sektor pendidikan. Melalui beasiswa, Indonesia disebut Sri Mulyani telah membiayai 50.000 orang untuk belajar di universitas terbaik dunia.
“Namun, kami tidak bisa mendanai semuanya dengan uang publik (APBN). Karena itu kami mengembangkan kemitraan publik dan swasta, serta terus meningkatkan iklim bisnis dan investasi,” kata Menkeu.
Tentang proyeksi IMF mengenai pertumbuhan ekonomi Indonesia yang stagnan dalam lima tahun ke depan, Menkeu menyatakan, Indonesia tetap optimis dan terus berupaya memperkuat ekonomi domestik dengan menjaga daya saing dan investasi yang berkelanjutan.
“Saat ini Indonesia dalam posisi yang lebih kuat dan kompetitif. Bahkan, ketika dunia sedang terpuruk dalam krisis, Indonesia memanfaatkan krisis untuk mendorong reformasi lebih lanjut,” tegasnya.
Sri Mulyani mengakui, reformasi ekonomi itu tidak selalu mudah. Ada saja pihak-pihak yang kontra karena kepentingannya terganggu.
Tapi, dengan dukungan masyarakat yang percaya bahwa hal itu dilakukan dengan tulus untuk memperbaiki negara, ia yakin reformasi itu bisa diteruskan.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS