Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari–November 2024 naik 4,70 persen dibanding periode yang sama 2023.
Ekspor hasil pertanian, kehutanan, dan perikanan, bahkan meningkat 26,80 persen, sedangkan ekspor hasil pertambangan dan lainnya turun 8,83 persen.
Baca juga: Impor Migas Melesat, Ekspor Tumbuh Lebih Rendah, Surplus Neraca Dagang Pun Menciut
Sementara impor November 2024 mencapai USD19,59 miliar, turun 10,71 persen dibanding Oktober 2024 (mtm), dan naik sangat tipis 0,01 persen dibanding November 2023 (yoy).
Penurunan impor itu terutama disumbang penurunan impor migas yang mencapai USD2,57 miliar, merosot 29,88 persen dibanding Oktober 2024 (mtm), dan melorot 26,32 persen dibanding November 2023 (yoy).
Impor nonmigas November 2024 mencapai USD17,02 miliar, juga turun 6,87 persen dibanding Oktober 2024 (mtm), kendati naik 5,71 persen dibanding November 2023 (yoy).
Secara kumulatif, seluruh impor menurut golongan penggunaan barang selama Januari–November 2024 mengalami peningkatan dibanding 2023.
Golongan bahan baku/penolong meningkat tertinggi senilai USD7,31 miliar (4,96 persen), diikuti barang modal USD1,41 miliar (3,92 persen), dan barang konsumsi USD0,90 miliar (4,62 persen).
Dari ekspor impor itu, neraca perdagangan November 2024 surplus USD4,42 miliar. Yaitu, dari surplus sektor nonmigas USD5,67 miliar, dikurangi defisit sektor migas yang merosot menjadi USD1,25 miliar.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS