URBANCITY.CO.ID – PT PLN (Persero) terus bersinergi dengan mitra nasional maupun global guna mengakselerasi pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) secara masif. Teranyar, PLN menggandeng China Energy Engineering untuk mengembangkan energi hijau skala besar di Sulawesi.
Hal itu dilakukan PLN sebagai pemain kunci dalam agenda transisi energi di tanah air, yang juga juga sejalan dengan agenda Pemerintah untuk mencapai Net Zero Emissions (NZE) di tahun 2060 atau lebih cepat.
Kerja sama tersebut diwujudkan PLN melalui Sub Holding PLN Indonesia Power melalui pendandatanganan Joint Development Studi Agreement (JDSA) dengan China Energy Engineering Group Co Ltd (CEEC) di Jakarta, akhir pekan lalu.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menyebut, kerja sama ini terkait pengembangan proyek energi hijau secara komprehensif dan besar-besar di Sulawesi.
Baca Juga: PLN Icon Plus Siap Wujudkan IKN sebagai Smart and Green City
”Penandatanganan kerja sama ini menjadi momen penting mengingat dalam waktu dekat Pemerintah bersama PLN akan merilis Rencana Usaha Ketenagalistrikan Nasional (RUKN) yang baru,” ujarnya di Jakarta, dikutip Urbancity.co.id, Rabu, 27 Maret 2024.
Di sana, lanjut Darmawan, akan diatur terkait pembangunan pembangkit EBT skala besar dan green transmission line yang menghubungkan antar pulau di tanah air.
Dia mengungkapkan, dalam desain RUKN terbaru ditetapkan bahwa ekosistem EBT Indonesia akan ditopang oleh pembangkit berbasis hidro dan geothermal sebesar 32 Gigawatt (GW) serta pembangkit berbasis surya dan angin sebesar 28 GW.