“Peningkatan ekspor menjadi kunci untuk membangun perekonomian kita. Dalam hal ini, hilirisasi berperan utama dalam mencapai sasaran tersebut, dengan meningkatkan nilai tambah bahan baku dalam negeri,” jelas Agus.
Baca Juga: PMI Manufaktur Terus Terkontraksi, Kemenperin Keukeuh Tuding Permendag 8/2024 Biang Keladinya
Kementerian Perindustrian (Kemenperin) akan terus menjalankan program hilirisasi, terutama di sektor industri hulu seperti agro, logam dasar, dan migas.
Agus juga memberikan apresiasi kepada para pelaku industri yang aktif meningkatkan produktivitas untuk memenuhi kebutuhan pasar domestik dan ekspor.
Namun, ia menekankan pentingnya dukungan kebijakan strategis, termasuk menjaga pasokan bahan baku dan mendapatkan harga gas industri yang kompetitif.
Kinerja ekspor nonmigas yang positif pada tahun 2024 didorong oleh produk-produk manufaktur seperti kimia dan kendaraan. Negara tujuan utama ekspor Indonesia meliputi Tiongkok, Amerika Serikat, dan India.
Kemenperin terus mendorong diversifikasi produk ekspor, terutama yang memiliki nilai tambah tinggi, seperti hasil hilirisasi nikel.
Baca Juga: Kemenperin Nonaktifkan IMEI iPhone16 dan Google Pixel Bila Tetap Diperjualbelikan
“Jenis produk baru yang diekspor dengan kompleksitas tinggi, sebagian besar berupa logam dasar hasil hilirisasi nikel seperti stainless steel ingot dan CRC, serta kendaraan roda dua,” tambah Agus.
Selain itu, Kemenperin juga mengembangkan industri berbasis komoditas unggulan untuk masa depan, seperti kakao, kelapa, dan porang. Di sektor logam dasar dan bahan galian, potensi hilirisasi juga ada pada pasir silika untuk industri semikonduktor.