Hal ini dapat dilihat pada pertumbuhan di beberapa subsektor industri seperti industri logam dasar, industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik.
Kemudian, industri alat angkutan, industri pengolahan tembakau, serta industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman. Didorong oleh peningkatan permintaan luar negeri, industri logam dasar tumbuh 14,17%.
Baca Juga: Pelu Akses, Kemenperin Fasilitasi Kemitraan Link & Match Industri Besar dengan IKM Alat Angkut
Sedangkan industri barang logam, komputer, barang elektronik, optik, dan peralatan listrik mengalami pertumbuhan sebesar 13,67% berkat peningkatan produksi industri barang logam bukan mesin dan peralatan.
Industri alat angkutan tumbuh 7,63% dengan meningkatnya permintaan domestik atas produk sepeda motor. Adapun industri pengolahan tembakau tumbuh 4,80%, didukung oleh peningkatan permintaan luar negeri.
Sementara itu, pertumbuhan industri kertas dan barang dari kertas, percetakan, dan reproduksi media rekaman yang mencapai 4,52% dipengaruhi oleh kenaikan permintaan percetakan menjelang pemilu 2024.
”Kemudian, dari sisi peningkatan penggunaan produksi dalam negeri (P3DN), belanja modal pemerintah APBN dan APBD menunjukkan pertumbuhan positif dan menguat dibanding periode sebelumnya, sebesar 26,31% (c-to-c),” ujar Agus.
Baca Juga: Cuan Dibalik Industri Pengolahan Daging, Mau Tau Potensinya?
Menperin menyampaikan, kontribusi sektor industri pengolahan nonmigas pada tahun 2023 mencapai 16,75% dan ditargetkan meningkat menjadi 17,90% pada 2024.