URBANCITY.CO.ID – Sebagian besar wilayah Indonesia diprediksi akan memasuki puncak musim kemarau pada bulan Juli dan Agustus mendatang. Cuaca panas terik membuat suhu permukaan jalan meningkat, yang membuat tekanan angin pada ban juga dapat ikut meningkat. Kondisi ini membuat ban berpotensi mengalami overheating, dimana ban bisa memuai, bahkan pecah akibat panas berlebihan. Overheating terjadi karena gesekan antara ban dengan permukaan jalan yang panas secara terus menerus.
Product Manager dan Regional Sales Hankook Tire Indonesia, Billy Cahyadi, menerangkan bahwa pada dasarnya setiap ban memiliki temperature rating dengan kapasitas menahan panas yang berbeda.
“Misalnya, ban dengan temperatur A yaitu grade tertinggi yang dapat menahan panas hingga kecepatan 185 km per jam, sedangkan ban temperatur B mampu menahan panas pada kecepatan 160 km per jam, serta ban temperatur C mampu menahan panas hanya pada kecepatan 135 km per jam. Namun, sebagai pengendara kita tetap perlu melakukan sejumlah antisipasi terhadap musim kemarau, agar ban senantiasa dalam kondisi optimal,” jelas dia, Kamis, 25 Juli.
BACA JUGA: Ekspor Mobil Indonesia Kebanyakan ke Negara-Negara Ini
Ia pun membagikan sejumlah tips penting untuk merawat kondisi ban saat cuaca panas:
Pertama, periksa kondisi dan tekanan angin pada ban. Tekanan angin yang sesuai dapat memberikan daya cengkram maksimal dan kontrol berkendara yang baik, serta mengurangi getaran dan kebisingan dari jalan. Ban yang terlalu kempes dapat mengurangi efisiensi bahan bakar dan meningkatkan risiko pecah ban. Sementara kelebihan tekanan angin dapat mempercepat keausan dan meningkatkan resiko slip.