URBANCITY.CO.ID – Ambisi Trump. Donald Trump kembali mencuri perhatian dengan rencana ambisiusnya untuk mengirim pasukan ke Gaza, bertujuan mengusir warga Palestina ke negara-negara Arab lainnya.
Langkah ini dianggap sebagai upaya untuk melegitimasi kebijakan Israel di wilayah yang penuh konflik tersebut. Berikut adalah lima alasan di balik rencana kontroversial Trump yang mengundang banyak kritik:
1. Bisnis Properti sebagai Solusi Konflik Palestina
Sebelum menjabat sebagai Presiden AS, Trump sudah dikenal sebagai pengusaha properti. Setelah berkuasa, ia menunjuk pengembang seperti Steve Witkoff untuk berperan dalam mediasi gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Ambisi Trump.
Menantu Trump, Jared Kushner, juga menyoroti potensi ekonomi pesisir Gaza pada 2024, menyebutnya “sangat berharga” dan menyarankan Israel untuk “membersihkannya”.
Baca juga : Arus Modal Asing Masih Surplus, Tapi Rupiah Tetap Loyo. Menkeu: Faktor Trump
Kebijakan serupa terlihat di Dataran Tinggi Golan, di mana Israel membangun pemukiman ilegal bernama Trump Heights pada 2020. Trump bahkan membanggakan pembangunan Kedutaan Besar AS di Yerusalem, yang dianggap Palestina sebagai ibu kota mereka. “Indah, seluruhnya terbuat dari batu Yerusalem,” ujarnya.
2. Politik Kejut dan Sejarah Imperialisme
Rami Khouri, peneliti di Universitas Amerika di Beirut, menilai strategi Trump yang mengejutkan sejalan dengan kebijakan luar negeri AS selama satu abad. “AS dan Israel kini bertindak serempak sebagai ancaman terbesar terhadap hukum humaniter internasional,” tegasnya.