URBANCITY.CO.ID – Survei Kegiatan Dunia Usaha (SKDU) yang dirilis Bank Indonesia (BI) beberapa hari lalu mengungkapkan, upah pekerja di dunia usaha pada semester II-2024 tetap tumbuh dibanding semester I-2024. Namun, pertumbuhannya jauh merosot.
Tercermin dari saldo bersih (SB) upah semester II-2024 sebesar 12,96 persen, jauh lebih rendah dibanding SB upah semester I-2024 yang tercatat 39,34 persen, walaupun relatif stabil dibanding SB upah semester II-2023 yang mencapai 12,97 persen.
“SB upah pada seluruh sektor di semester dua tercatat melambat dibanding semester sebelumnya,” tulis SKDU BI tersebut. SB adalah selisih antara persentase responden yang menjawab “meningkat” dan yang menjawab “menurun”.
Perubahan nilai SB tertinggi tercatat di sektor kesehatan dan kegiatan lainnya (SB 14,94 persen), disusul sektor industri pengolahan atau manufaktur (SB 9,97 persen), serta sektor penyediaan akomodasi dan makan minum (SB 15,97 persen).
Berdasarkan level pekerja, rata-rata upah/gaji pekerja setingkat mandor atau supervisor pada semester II-2024 mencapai Rp5,69 juta/bulan. Sedangkan rata-rata upah pekerja pada level di bawahnya sebesar Rp3,61 juta/bulan.
Menurut sektor, tingkat upah rata-rata tertinggi tercatat di sektor pengadaan listrik sebesar Rp9,63 juta/bulan (pekerja setingkat mandor/supervisor), dan Rp6,09 juta/bulan (pekerja level di bawah mandor/supervisor).
Kedua tertinggi upahnya adalah pekerja di sektor jasa keuangan sebesar Rp8,79 juta/bulan (mandor/supervisor), dan Rp4,76 juta/bulan (di bawah mandor/supervisor).