Loyangku telah beroperasi sejak 2016 dengan produk utama berupa keripik. Melimpahnya hasil pertanian sekitar, seperti sayur, buah, dan umbi, yang biasanya dijual dalam kondisi segar dan Harga yang relatif rendah, menjadi dasar bagi Supriyanti untuk memulai bisnis ini.
BACA: Visa Bekali UKM Perempuan Indonesia dengan Keterampilan Digital
Tahun 2022, Supriyanti berhasil melakukan inovasi berupa nasi jagung instan yang lebih praktis dan dapat dikonsumsi oleh semua kalangan. Inovasi ini menjadikan Loyangku sebagai pionir nasi jagung instan pertama di Indonesia.
“Proses pengembangan produk ini melibatkan berbagai trial dan error untuk memastikan nasi jagung instan dapat diolah dengan cara yang praktis, namun tetap mempertahankan kualitas dan cita rasa asli,” tambah Supriyanti.
Metode pemasaran produk Loyangku mencakup penjualan dalam jaringan dan luar jaringan. Strategi pemasaran luar jaringan dilakukan dengan menempatkan produk Loyangku di rumah produksi dan beberapa ritel di Banjarnegara dan Purwokerto. Sementara strategi dalam jaringan dilakukan dengan memperbanyak saluran penjualan di sejumlah lokapasar seperti Shopee, Tokopedia, dan TikTok.
Adapun konsumen produk Loyangku mayoritas berasal dari Jawa Barat dan Jawa Timur. Meskipun belum melakukan ekspor dalam jumlah besar, produk Loyangku sudah mulai merambah ke pasar Singapura, Jepang, dan Arab Saudi.
Supriyanti berharap, apresiasi yang diperoleh dapat memperkenalkan produk Nasi Jagung Instan Loyangku secara lebih luas serta menginspirasi pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi dan mengembangkan produk lokal agar bernilai tambah.