BACA: Percepat Transisi Energi di Indonesia, Pertamina Komitmen Kembangkan Jargas
Wakil Ketua Umum Koordinator Bidang Kemaritiman, Investasi dan Luar Negeri dari Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Shinta Widjaja Kamdani menyatakan, solusi-solusi kolaboratif dari ISF 2024 dapat menjembatani kesenjangan pendanaan berkelanjutan, serta memungkinkan terwujudnya penerapan praktik bisnis berkelanjutan, khususnya dari segi pendanaan.
“ISF 2024 terbukti menjadi platform berdampak yang dapat mengubah kolaborasi menjadi peluang ekonomi hijau. Saya tidak sabar melihat aksi tindak lanjut ISF yang akan memperkuat komitmen bersama dunia usaha sebagai pendorong utama dalam mobilisasi pendanaan hijau,” kata Shinta.
BACA: Aliansi Keuangan Global Diyakini Mampu Atasi Dampak Perubahan Iklim
Berikut daftar 12 perjanjian termasuk Nota Kesepahaman, Surat Pernyataan, dan Kajian Bersama yang ditandatangani pada ISF 2024:
1. Pengumuman mengenai Interkoneksi Listrik Lintas Batas antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Singapura.
2. Garuda Hydrogen – Perjanjian Pembelian Hidrogen antara Perusahaan Listrik Negara (PLN), PLN Indonesia Power, PT Pupuk Indonesia (Persero), dan ACWA Power.
3. Kajian Bersama tentang Potensi Penangkapan Karbon/Carbon Capture Utilization and Storage (CCUS) antara Pertamina dan PT Pupuk Indonesia.
4. Perjanjian Studi Bersama: Studi Kelayakan Penangkapan Karbon, Transportasi, dan Penyimpanan dengan ONWJ Offshore sebagai Area Penyimpanan (JSA CCS Pertamina dan POSCO (grup Korea).
5. Pernyataan Bersama antara Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) dan BloombergNEF tentang Carbon Center of Excellence.
6. Nota Kesepahaman antara Kadin Indonesia dan Tim Kerja Pendukung Gugus Tugas Transisi Energi Nasional di Sektor Ketenagalistrikan mengenai Percepatan Transisi Energi dan Pengembangan Ekonomi Karbon Rendah di Sektor Ketenagalistrikan (Kadin dan Rumah Paten).