URBANCITY.CO.ID – Hilirisasi yang meningkatkan nilai tambah sumber daya alam selain Proyek Strategis Nasional (PSN), berhasil mengerek pertumbuhan ekonomi lebih tinggi. Terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang tinggi di provinsi-provinsi di wilayah timur yang memiliki sumber daya alam besar.
Sebutlah misalnya, pertumbuhan ekonomi Maluku dan Papua yang mencapai 12,15 persen pada triwulan I 2024), Sulawesi (6,35 persen), dan Kalimantan (6,17 persen), didorong kegiatan pertambangan, dan industri logam, selain pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN).
Hal itu menunjukkan, hilirisasi mampu meningkatkan nilai tambah dan mendistribusikan manfaat ekonomi secara lebih merata di seluruh Indonesia.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyampaikan hal itu dalam sambutannya pada acara BJ Habibie Memorial Lecture bertema “Peran Iptek, Inovasi dan Sektor Lain dalam Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Selasa (23/7/2024).
“Kita harus mengusahakan mengerek ekonomi daerah lain untuk bisa juga tumbuh lebih tinggi, sehingga pendapatan per kapita kita meningkat dan kita bisa keluar dari middle income trap,” kata Airlangga seperti dikutip keterangan tertulis Kemenko Perekonomian.
Middle income trap adalah istilah yang merujuk pada pendapatan sebuah negara yang tidak beranjak dari level menengah alias tidak bisa menjadi negara maju, karena pertumbuhan ekonominya yang stagnan selain karena sumber daya manusia (SDM)-nya yang payah.
Baca juga: Menko Airlangga: One Map Policy Plus PSN dan KEK, Naikkan Pertumbuhan Ekonomi 1-2 Persen