Sementara air hujan tidak dilepas begitu saja, tapi dikelola agar tetap di dalam kawasan (water management and conservation). Di kawasan Altea diadakan danau kecil penampung air termasuk air hujan. Danau itu terhubung dengan sungai. “Air hujan tidak kita buang, tapi ditahan di dalam kawasan dengan konsep zero run off,” ujar Wibowo yang berbicara didampingi Prasetijo Tanumihardja dan Pramastyo Wicaksono.
Di sekitar danau diadakan fasilitas komersial South Lake Commercial dan Central Lake Commercial, dilengkapi jalur hijau pinggir sungai riverside green yang berkesinambungan. Memberikan tempat rekreasi dalam suasana alami dengan panorama sungai yang asri bagi penghuni. Fasilitas komersial tersebut bisa dicapai dalam 15 menit dari semua rumah dengan bersepeda atau berjalan kaki.
Baca juga: Sinar Mas Land-Astra Land Berkolaborasi Kembangkan Perumahan Baru
“Fasilitas yang diadakan di Altea dibatasi hanya untuk memenuhi kebutuhan penghuni, karena di sekitarnya sudah penuh dengan fasilitas,” kata Wibowo. Untuk itu sebanyak 27% dari total luas lahan Altea dialokasikan untuk ruang terbuka hijau (green open space), sehingga penghuni tetap nyaman berjalan kaki atau bersepeda di seantero kawasan.
Sementara planting (penanaman pohon) difokuskan pada tanaman yang menghasilkan ketimbang yang bersifat dekoratif. “Kita menargetkan Altea Blvd bisa mendapat sertifikasi greenship level Platinum dari GBCI (Green Building Council Indonesia). Untuk itu kita sudah berkonsultasi dengan GBCI tentang bagaimana menerapkan konsep berkelanjutan itu di Altea,” jelas Wibowo.