“Peningkatan surplus neraca pendapatan sekunder yang didorong oleh penerimaan remitansi (dari pekerja migran Indonesia) turut mendukung kinerja neraca transaksi berjalan,” tulis keterangan BI.
Baca juga: Modal Asing Deras Masuk, Defisit Neraca Pembayaran Menurun Drastis
Neraca transaksi berjalan adalah alat ukur perdagangan internasional. Mencakup transaksi barang, jasa, pendapatan faktor produksi (dari aset dan tenaga kerja), dan transfer uang.
Kalau sebuah negara mencatat defisit transaksi berjalan, berarti negara itu menjadi peminjam neto dari negara-negara lain di dunia, dan karenanya membutuhkan modal atau aliran finansial untuk menutup defisit tersebut.
Defisit transaksi berjalan yang besar membuat sebuah negara rentan terhadap gejolak ekonomi global termasuk gejolak nilai tukar mata uang, dan kurang menarik di mata investor asing.
BI memperkirakan, NPI 2024 tetap baik dengan defisit neraca transaksi berjalan terjaga rendah di kisaran 0,1-0,9 persen dari PDB.
Neraca transaksi modal dan finansial juga diprakirakan tetap surplus, didukung peningkatan investasi langsung dan portofolio, sejalan dengan persepsi positif investor terhadap prospek perekonomian nasional dan imbal hasil investasi yang menarik.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS