URBANCITY.CO.ID – Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengklaim, angkutan umum perkotaan berkembang sangat pesat selama 10 tahun pemerintahan Joko Widodo.
Menhub menyampaikan klaim itu dalam Seminar Nasional “Arah Kebijakan Transportasi Nasional dalam Penguatan Angkutan Umum Perkotaan di Indonesia”, yang diselenggarakan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI) di ITB Bandung, Senin (14/10).
“Sejumlah tonggak menandai transformasi transportasi perkotaan dalam satu dasawarsa terakhir,” kata Menhub Budi Karya seperti dikutip keterangan Biro Komunikasi dan Informasi Publik (BKIP) Kementeruan Perhubungan.
Menhub menyatakan, tonggak pertama transformasi transportasi perkotaan di Indonesia adalah pembangunan jalur ganda (double track) kereta api Jawa bagian selatan dan sebagian wilayah Jawa Barat, serta double double track kereta komuter (KRL) Jakarta-Cikarang.
Dengan penambahan track itu, angkutan perkeretaapian perkotaan pun berkembang pesat. Jumlah penumpang KRL saja telah mencapai 1,2 juta orang per hari. “Ini menjadi tonggak awal transformasi angkutan perkotaan,” ujar Menhub.
Tonggak kedua, dibangunnya kereta api Makassar–Pare Pare sebagai jalur kereta pertama di kawasan timur Indonesia. Saat ini KA Makassar–Pare Pare lintas Maros – Garongkong telah beroperasi. KA ini menjadi bagian dari KA Trans Sulawesi yang akan menghubungkan Makassar dengan Manado.
“Tak hanya angkutan penumpang, angkutan logistiknya pun dikembangkan di jalur KA Trans Sulawesi. Kehadiran kereta api TransSulawesi akan menstimulasi pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah Sulawesi, mendorong munculnya pusat-pusat pertumbuhan baru,” jelas Budi Karya.