“Kami berharap kerja sama yang direncanakan berjalan hingga 2 tahun ini dapat dilakukan dengan baik, tidak ada kendala apa pun,” ujarnya.
Kerja sama ini diharapkan dapat meluas ke fasilitas lain di Krakatau Steel Group, tidak hanya terbatas pada PT Krakatau Bandar Samudera. Sebagai Badan Usaha Pelabuhan (BUP), PT Krakatau Bandar Samudera menawarkan layanan lengkap, mulai dari marine service hingga bunkering, dengan kapasitas mencapai 25 juta ton per tahun.
Dengan 17 jetty dan fasilitas berstandar internasional, PT Krakatau Bandar Samudera mampu melayani hingga 800 kapal setiap tahunnya.
Fasilitas ini juga dilengkapi dengan Continuous Ship Unloader (CSU) yang memiliki kecepatan 1.300 ton per jam, terintegrasi dengan gudang berstandar food grade. Secara keseluruhan, mereka dapat mengakomodasi kapal besar hingga 200.000 DWT.
Baca Juga: Dukung Transisi Energi, Pertamina Shipping Gandeng PGN Angkut LNG
“Sinergi PT Krakatau Bandar Samudera dan PT PGN Tbk ini membuktikan strategi besar kedua belah pihak untuk membangun ekosistem bunkering migas sebagai strategi ekspansi dalam bisnis maritim di sepanjang Selat Sunda yang sangat potensial,” tegas Akbar Djohan.
Di akhir pernyataannya, Akbar Djohan menekankan bahwa Krakatau Steel akan terus mendorong kolaborasi tidak hanya di dalam negeri, tetapi juga hingga ke luar negeri. Semua upaya ini diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan kemajuan Krakatau Steel Group. (*)
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS