URBANCITY.CO.ID – Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus berupaya mempercepat penerapan prinsip industri hijau di sektor manufaktur Indonesia.
Dengan mengembangkan ekosistem industri hijau, diharapkan sektor ini bisa tumbuh lebih kuat dan bersaing di kancah global, sambil tetap menjaga lingkungan dan mencapai target dekarbonisasi.
Kepala Badan Standardisasi dan Kebijakan Jasa Industri (BSKJI), Andi Rizaldi, menjelaskan pentingnya pertumbuhan industri yang berkelanjutan.
“Guna mencapai pertumbuhan industri yang berkelanjutan, selain mengutamakan aspek ekonomi dan daya saing industri, perlu memperhatikan aspek lingkungan dan mengurangi dampak buruk terhadap kelestarian lingkungan,” ujarnya saat sosialisasi Pre-Event The 2nd Annual Indonesia Green Industry Summit (AIGIS) 2025 di Jakarta.
Baca Juga: Kembangkan SDM, Kemenperin Dukung Kompetisi Esai Hiroshima University
Andi menekankan bahwa sektor industri manufaktur memiliki peran strategis dalam menjaga lingkungan, termasuk mengendalikan pencemaran udara dan memenuhi target Net Zero Emissions (NZE).
“Transformasi menuju industri hijau bukan lagi merupakan sebuah pilihan, melainkan sebuah keharusan bagi masa depan bangsa dan bumi kita,” tambahnya.
Indonesia juga menunjukkan komitmen kuat dalam mendukung transisi energi global. Hal ini terlihat dari target Enhanced Nationally Determined Contribution (ENDC) yang disampaikan pada tahun 2022, di mana Indonesia berupaya menurunkan emisi gas rumah kaca hingga 32 persen dengan usaha sendiri, dan 43 persen dengan bantuan internasional.