Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menyatakan, Presiden Prabowo Subianto menargetkan tidak ada lagi rakyat yang tidak punya rumah pada masa pemerintahannya.
Karena itu Presiden Prabowo menetapkan program pembangunan 3 juta rumah per tahun. Yaitu, 2 juta unit di pedesaan dan 1 juta unit di perkotaan (500.000 unit berupa rumah tapak dan 500.000 unit hunian vertikal atau apartemen).
“Itu target Presiden yang harus kita capai, bukan visi misi menteri,” kata Menteri PKP dalam sambutannya pada pembukaan Rakernas Himpunan Pengembang Permukiman dan Perumahan Rakyat (Himperra) 2024 di Jakarta, Kamis (19/12/2024).
Turut berbicara dalam acara itu antara lain Menteri Agraria dan Tata Ruang/Kepala Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) Nusron Wahid, Dirjen Perbendaharaan Negara Astera Primanto Bhakti, dan Direktur Utama Bank BTN Nixon LP Napitupulu.
Menurut Ara, pembangunan 3 juta rumah bukan hanya memberikan tempat tinggal yang layak kepada rakyat, tapi juga mendukung pertumbuhan ekonomi, mengurangi kemiskinan, dan menurunkan ketimpangan.
Namun, merealisasikan pembangunan 3 juta rumah itu tidak mungkin dilakukan sendiri oleh Kementerian PKP, karena anggarannya yang sangat terbatas.
Tahun depan pembangunan rumah yang akan dibiayai APBN mencapai 257.431 unit. Jumlah ini hanya 8,58 persen dari target 3 juta rumah. Jadi, pemerintah masih harus menutup kekurangan pengadaannya sebanyak 2.742.659 unit (91,42 persen).