URBANCITY.CO.ID – Ketua Dewan Ekonomi Nasional (DEN), Luhut Binsar Pandjaitan, mengingatkan bahwa kebebasan demokrasi tidak boleh mengorbankan nilai kesopanan yang telah lama menjadi ciri khas bangsa Indonesia.
“Saya titip satu hal, selesai Ramadhan ini, mari tetap memelihara santun dan ramah tamah Indonesia,” ujarnya usai bersilaturahmi ke rumah Presiden ke-7 RI, Joko Widodo (Jokowi), di Solo, Jawa Tengah, Senin.
Ia juga menyoroti pentingnya kritik yang berbasis data dan tidak sekadar berprasangka buruk terhadap Jokowi.
“Jangan berburuk sangka, saya saksi hidup sebagai pembantu Pak Jokowi selama sepuluh tahun,” tegasnya.
Baca juga : Luhut: Produksi Mobil Listrik 600.000 Tahun 2030, Kurangi Impor BBM 45 Juta Liter Per Tahun
Menurutnya, selama dua periode kepemimpinan Jokowi, tidak ada pelanggaran konstitusi yang dilakukan. Oleh karena itu, ia berharap masyarakat dapat memberikan kesempatan bagi pemerintahan saat ini untuk bekerja demi kesejahteraan rakyat.
“Saya harus katakan agak keras, karena menurut saya sudah terlalu banyak keluar koridor. Pengamat tanpa data jelas membuat keruh pemerintah. Kita beri kesempatan Pak Prabowo memimpin,” katanya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk bersatu dan mendukung kebijakan yang telah dijalankan, termasuk program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang sempat menuai kritik tetapi kini sudah berjalan.
“Kita harus kompak, Presiden Prabowo mendengarkan masyarakat,” tutupnya.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS