Pertumbuhan kredit properti Juli 2024 yang lumayan tinggi itu, terutama disumbang penyaluran KPR rumah tapak yang meningkat 13,94 persen (yoy) senilai Rp704,36 triliun, dibanding Juni yang tercatat Rp618,19 triliun.
Rinciannya seperti sudah disebutkan di atas. Sedangkan kredit properti lainnya tumbuh di bawah 10 persen.
Selain rumah tapak, kredit ruko/rukan juga tumbuh tinggi kendati nilainya jauh lebih kecil.
Baca juga: Kinerja Kuartal I-2024, Kredit BTN Tembus Rp344,2 Triliun
Pada Juli 2024 properti ruko/rukan naik 28,71 persen (yoy) menjadi Rp36,42 triliun, baik berupa kredit pemilikan maupun kredit multiguna beragun ruko/rukan.
Bersamaan dengan peningkatan kreditnya, rasio kredit bermasalah atau non performing loan (NPL) kredit properti juga meningkat.
Per Juli 2024 tercatat 2,68 persen (gross), menurun dibanding Juli 2023 yang berada di level 2,81 persen, tapi lebih tinggi dibanding Desember 2023 yang hanya 2,47 persen.
Pertumbuhan kredit properti yang tinggi itu diperkirakan berlanjut sampai akhir 2024, menyusul kebijakan pemerintah memperpanjang insentif free PPN 100 persen hingga akhir Desember 2024.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS