URBANCITY.CO.ID – Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) mengungkapkan bahwa perekonomian Indonesia tetap dalam kondisi stabil selama kuartal II-2025, meskipun dihadapkan pada ketidakpastian global yang cukup tinggi. Pernyataan ini disampaikan oleh Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers KSSK yang berlangsung di Jakarta pada hari Senin.
“Dari hasil pertemuan berkala Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) yang ketiga tahun 2025, stabilitas sistem keuangan triwulan II tahun 2025 tetap terjaga di tengah ketidakpastian global yang masih tinggi,” kata Sri Mulyani.
Sri Mulyani menjelaskan bahwa gejolak global ini disebabkan oleh kebijakan tarif yang saling dibalas antara Amerika Serikat dan ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Akibatnya, perlambatan ekonomi global tidak dapat dihindari, yang berdampak pada negara-negara besar seperti AS, Eropa, dan Jepang.
China juga mengalami perlambatan dalam pertumbuhan ekonominya, yang tercatat sebesar 5,2 persen secara tahunan pada kuartal II, menurun dari 5,4 persen pada kuartal sebelumnya. Penurunan ini terutama disebabkan oleh berkurangnya ekspor ke AS.
Baca Juga : Afirmasi Peringkat Kredit oleh S dan P Tegaskan Ketahanan Ekonomi dan Sektor Keuangan Indonesia
Di sisi lain, arus modal global mulai berpindah dari Amerika Serikat ke aset-aset yang dianggap lebih aman, seperti pasar keuangan di Eropa dan Jepang, serta komoditas emas. Pergeseran ini juga menyebabkan melemahnya nilai dolar AS terhadap berbagai mata uang di dunia.
Menanggapi situasi ini, Bank Dunia telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi global dari 3,2 persen menjadi 2,9 persen. Begitu juga dengan Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) yang menurunkan prediksinya dari 3,1 persen menjadi 2,9 persen.
Namun, di tengah tantangan tersebut, KSSK tetap optimis terhadap ketahanan ekonomi domestik. Pertumbuhan konsumsi dan daya beli masyarakat masih menunjukkan tren positif, sementara aktivitas dunia usaha tetap kuat berkat peran aktif Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) dalam mendukung ekonomi serta upaya perbaikan distribusi dan efektivitas pasar.
Pemerintah juga telah memberikan berbagai bantuan sosial untuk melindungi kelompok rentan dan sektor-sektor yang terdampak.
“Kami dari KSSK akan terus memperkuat koordinasi dan sinergi agar kebijakan antarlembaga dapat terus memastikan terjaganya stabilitas sistem keuangan, namun juga sekaligus mendorong pertumbuhan ekonomi,” tutup Sri Mulyani.