URBANCITY.CO.ID – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengungkapkan, realisasi anggaran untuk program rumah subsidi melalui Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) mencapai Rp18,8 triliun pada semester pertama 2025. Dana tersebut digunakan untuk membangun 115.930 unit rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah (MBR).
Baca juga: Menteri PKP sebut KPR Subsidi FLPP Pilar Utama Kesuksesan Program 3 Juta Rumah
“Dalam APBN 2025, target awal pembiayaan perumahan adalah 220 ribu unit dengan total alokasi Rp29,1 triliun, termasuk Rp18,8 triliun untuk FLPP, Rp4,8 triliun ke PT SMF, dan Rp5,5 triliun subsidi uang muka,” jelas Sri Mulyani dalam rapat kerja dengan Badan Anggaran DPR RI, Selasa (1/7).
Namun, target FLPP kemudian dinaikkan menjadi 350 ribu unit menyusul instruksi Presiden Prabowo Subianto untuk memperluas cakupan program. Akibatnya, kebutuhan anggaran melonjak menjadi Rp47,4 triliun, terdiri dari:
– Rp35,2 triliun (FLPP),
– Rp6,7 triliun (PT SMF),
– Rp5,5 triliun (subsidi uang muka).
“Kami juga akan kolaborasi dengan developer untuk mendukung rumah swadaya dengan target 2 juta unit. Tambahan anggaran disiapkan untuk semester II,” tambahnya.
Baca juga: Menteri PKP: Kepmen Rumah Subsidi akan Diumumkan Pada Hari Kartini
Selain FLPP, pemerintah mengalokasikan Rp1,45 triliun untuk Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS), yang membantu MBR membangun atau merenovasi rumah secara mandiri (65.392 unit).
Sri Mulyani menegaskan, FLPP adalah program prioritas era Prabowo. “Presiden minta akselerasi program untuk ciptakan multiplier effect: buka lapangan kerja, tingkatkan kesejahteraan, dan dorong ekonomi,” pungkasnya.