URBANCITY.CO.ID – Pemerintah dalam hal ini Kementerian ESDM kembali menegaskan pentingnya hilirisasi sebagai pemicu pertumbuhan ekonomi. Tentunya, program ini dilakukan dengan mengedepankan pembiayaan domestik untuk mengurangi ketergantungan pada lembaga keuangan asing.
Hal tersebut disampaikan oleh Menteri ESDM, Bahlil Lahadalia, sebagai salah satu poin utama yang dibahas dalam rapat perdana Satuan Tugas (Satgas) Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional, Jumat (17/01/2025).
Dalam rapat tersebut, Bahlil selaku Ketua Satgas, juga mengungkapkan bahwa pelibatan lembaga keuangan dalam negeri menjadi strategi penting untuk mendukung kebijakan hilirisasi. Hal ini sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto.
BACA: Bahlil: Lima Tahun Terakhir Investasi Korsel Capai Rp200 Triliun Lebih
“Arahan Presiden sangat jelas. Kami akan merumuskan pola pembiayaan yang melibatkan institusi keuangan domestik. Dengan begitu, persepsi bahwa kebijakan ini hanya menguntungkan pihak asing perlahan akan terkikis,” ujarnya.
Menurut Bahlil, keterlibatan institusi keuangan domestik dapat menjadi peluang besar untuk memperkuat sektor keuangan nasional sekaligus mendorong kemandirian ekonomi. Upaya ini sejalan dengan Keputusan Presiden Nomor 1 Tahun 2025 tentang Satuan Tugas Percepatan Hilirisasi dan Ketahanan Energi Nasional yang menekankan hilirisasi sebagai langkah strategis untuk meningkatkan investasi dan menciptakan nilai tambah di dalam negeri.
BACA: Berkat Hilirisasi Nikel, Pendapatan Regional Perkapita Morowali Tertinggi di Indonesia