“Hal ini tidak terlepas dari integrasi Paylater yang saat ini telah tersedia di berbagai merchant, mulai dari F&B, groceries, gadget, elektronik, kesehatan dan kecantikan, peralatan rumah tangga, otomotif, hingga travel, sehingga semakin memudahkan akses masyarakat terhadap metode pembayaran yang fleksibel dan terjangkau. Ke depan, Kredivo optimis bahwa Paylater akan menjadi bagian penting dari kebiasaan belanja maupun pemenuhan kebutuhan masyarakat, terutama di tengah meningkatnya permintaan terhadap pengalaman berbelanja yang seamless,” ujarnya, Sabtu, 14 September.
BACA: Kaum Menengah Masih Kurangi Belanja, Was-Was dengan Prospek Penghasilannya
Lebih lanjut, selain didominasi konsumen laki-laki dan kelompok sudah menikah, berikut beberapa temuan menarik dari Laporan Perilaku Pengguna Paylater Indonesia 2024 berdasarkan demografis:
Rata-rata nilai transaksi laki-laki di rentang Rp350-400 ribu, sementara perempuan berkisar Rp300-350 ribu.
Meskipun rata-rata nilai transaksi Paylater laki-laki lebih tinggi daripada perempuan, namun rata-rata nilai transaksi laki-laki dan perempuan konsisten meningkat dalam 3 tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa minat dan kepercayaan terhadap pembayaran Paylater untuk produk bernilai lebih tinggi semakin meningkat.
Meski konsumen menikah mendominasi jumlah pengguna, konsumen lajang lakukan transaksi dengan nominal lebih besar.
Tahun 2023, 52,9% pengguna Paylater berasal dari kalangan konsumen yang sudah menikah. Menariknya, meskipun lebih banyak digunakan oleh konsumen yang sudah menikah, rata-rata nilai transaksi Paylater justru lebih tinggi di kalangan konsumen lajang, yaitu sekitar Rp350-400 ribu, dibandingkan konsumen yang sudah menikah yang rata-rata nilai transaksinya berada di kisaran Rp300-350 ribu. Hal ini mengindikasikan bahwa konsumen yang lajang lebih banyak mengandalkan Paylater untuk membeli kebutuhan yang nominalnya lebih tinggi.