Adapun beberapa destinasi yang menjadi favorit di antaranya seperti Bintan, Batam, Labuan Bajo, Sorong, dan Maluku dengan hub yang ada di Tanjung Benoa.
“Nanti juga akan ada relaksasi peraturan di pelabuhan dan dispensasi cabotage yang lebih banyak dalam konsep pilot project, sehingga akan ada kemudahan sistem perizinan yang terintegrasi,” ujar Sandiaga.
Menurutnya, nanti juga akan dilakukan workshop juga kajian-kajian untuk mengukur dampak atau spending dari wisatawan kapal pesiar ini yang diharapkan dapat mencapai angka di atas 1.000 sampai 2.000 dolar AS per pax.
Baca Juga: Wisata Kuliner Sambil Penuhi Kebutuhan di Booth FIFGROUP
“Kita akan evaluasi dampak ekonomi dari wisata kapal pesiar ini dengan koordinasi lebih erat lagi bersama Kementerian Perhubungan dan kementerian lain juga dengan industri,” katanya.
Menparekraf Sandiaga mengatakan, dalam rapat juga dibahas mengenai upaya penambahan penerbangan dengan membuka peluang perusahaan-perusahaan asing dan dalam negeri untuk menumbang jumlah pesawat dan rute-rute baru.
Peminatnya baik yang existing maupun perusahaan patungan dengan pengusaha-pengusaha domestik sudah banyak. Karenanya, ia berharap dorongan ini dapat berjalan dalam periode waktu dua hingga tiga bulan ke depan.
“Juga akan nanti akan ada kebijakan baru untuk bahan bakar pesawat ini bisa lebih berdaya saing dengan beberapa kebijakan-kebijakan deregulasi. Jadi tiket murah ini bisa terwujud dan kita prediksi mudah-mudahan bisa di pertengahan tahun ini,” pungkas Sandiaga.