Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Destry Damayanti mengajak seluruh Pramuka yang hadir untuk selalu menjaga dan merawat Rupiah, yang merupakan simbol kedaulatan negara.
“Rupiah tidak hanya berfungsi sebagai alat transaksi, tetapi juga mencerminkan karakter dan ciri khas bangsa. Setiap warga negara patut bangga dan mencintainya,” kata Deputi Destry. Ia juga mengajak kaum muda agar paham cara menggunakan Rupiah secara bijak, menghindari pemborosan, serta semangat menabung dan berinvestasi demi masa depan yang lebih baik.
Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa menyampaikan LPS melakukan penjaminan atas simpanan sebanyak Rp2 milyar setiap nasabah dalam setiap bank. Penjaminan Tabungan tersebut perlu memenuhi persyaratan seperti tercatat dalam pembukuan bank, tingkat bunga tidak melebihi tingkat bunga penjaminan LPS, dan tidak melakukan tindakan yang merugikan bank.
”Mulailah dengan mengelola uang secara bijak. Bedakan antara kebutuhan dan keinginan, biasakan diri untuk menabung secara rutin, dan jangan pernah berhenti belajar tentang cara mengembangkan keuangan. Kami di LPS akan selalu ada untuk memastikan simpanan masyarakat di bank tetap aman,” ujarnya.
Sekretaris Jenderal Kwarnas Pramuka, Mayjen TNI (Purn) Bachtiar menyampaikan bahwa menabung tidak hanya untuk memperoleh imbal hasil, tetapi juga memupuk keterampilan keuangan dengan menumbuhkan rasa cinta pada menabung. Oleh karena itu, materi mengenai pengelolaan keuangan masuk menjadi materi dalam Syarat Kecakapan Khusus bagi peserta Pramuka dengan bekerja sama dengan Otoritas Jasa Keuangan dan institusi perbankan. Syarat Kecakapan Khusus juga memberikan persyaratan yang lebih mudah dan sederhana, serta fitur yang menarik untuk mendorong upaya menabung sejak dini melalui program simpanan pelajar.