URBANCITY.CO.ID – Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) yang dilakukan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Badan Pusat Statistik (BPS) mengungkapkan, berdasarkan gender, indeks literasi keuangan perempuan lebih tinggi daripada laki-laki. Masing-masing sebesar 66,75 persen dan 64,14 persen.
Hasil SNLIK itu diumumkan Plt. Kepala BPS Amalia Adininggar Widyasanti, dan Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi, dan Pelindungan Konsumen OJK Friderica Widyasari Dewi di Jakarta, Jum’at (2/8/2024).
Begitu pula indeks inklusi keuangan, perempuan mencatat angka lebih tinggi dibandingkan laki-laki, masing-masing 76,08 persen dan 73,97 persen.
Berdasarkan klasifikasi desa, indeks literasi dan inklusi keuangan wilayah perkotaan tercatat 69,71 persen dan 78,41 persen, lebih tinggi dibanding di perdesaan yang hanya 59,25 persen dan 70,13 persen.
Berdasarkan umur, kelompok 26-35 tahun, 36-50 tahun, dan 18-25 tahun memiliki indeks literasi keuangan tertinggi, masing-masing 74,82 persen, 71,72 persen, dan 70,19 persen.
Sebaliknya, kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks literasi keuangan terendah, yakni masing-masing 51,70 persen dan 52,51 persen.
Kelompok umur 26-35 tahun, 36-50 tahun, dan 18-25 tahun memiliki indeks inklusi keuangan tertinggi, masing-masing 84,28 persen, 81,51 persen, dan 79,21 persen.
Sebaliknya, kelompok umur 15-17 tahun dan 51-79 tahun memiliki indeks inklusi keuangan terendah, masing-masing 57,96 persen dan 63,53 persen.