Haris juga menyoroti ancaman kejahatan siber (cyber crime) sebagai salah satu isu yang perlu diantisipasi, serta persaingan bisnis yang semakin ketat di industri asuransi.
Kinerja keuangan JRP-Insurance saat ini menunjukkan pertumbuhan yang stabil dengan total aset mencapai Rp4,3 triliun, ekuitas sebesar Rp1,5 triliun, dan tingkat Risk Based Capital (RBC) di angka 316,13%. Perusahaan juga memiliki 111 outlet layanan untuk meningkatkan jangkauan kepada pelanggan.
Haris menyatakan bahwa pencapaian ini menunjukkan bahwa JRP-Insurance tetap bertahan dan berkembang meskipun menghadapi berbagai tantangan yang ada.
Ia juga menambahkan bahwa perusahaan ini termasuk salah satu yang terbaik di kelasnya dengan ekuitas Rp1–1,5 triliun, membuktikan bahwa strategi adaptif mereka berhasil menjaga kondisi perusahaan tetap sehat dan kompetitif di tengah situasi yang menantang.
Abdul Haris mengungkapkan komitmen JRP Insurance untuk terus berinovasi melalui digitalisasi layanan asuransi. Asuransi Public Liability menjadi salah satu produk utama yang dikembangkan untuk memberikan perlindungan menyeluruh kepada pelaku usaha, komunitas, hingga masyarakat umum.
“Kami percaya bahwa digitalisasi adalah kunci untuk menghadirkan solusi asuransi yang cepat, mudah, dan terpercaya bagi masyarakat. Fokus kami adalah menjadi perusahaan asuransi retail terkemuka yang menyediakan layanan asuransi one stop service di Indonesia,” pungkasnya.