Lebih dari itu, Agung Sedayu Group juga merencanakan pembangunan masjid yang lebih besar dengan kapasitas 5.000 jemaah, yang ditargetkan selesai pada akhir 2026. Masjid ini nantinya juga akan mengadopsi konsep ekonomi berkelanjutan yang lebih luas.
“Kami ingin menjadikan Masjid Al Ikhlas sebagai ikon keagamaan di kawasan PIK, bukan hanya megah secara arsitektur, tetapi juga mandiri secara ekonomi dan bermanfaat bagi masyarakat sekitar,” pungkasnya.
Pembangunan Masjid Al Ikhlas diharapkan dapat menjadi model bagi masjid-masjid lain dalam mengembangkan sistem ekonomi berkelanjutan, sehingga dapat berfungsi lebih dari sekadar tempat ibadah, tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan umat.