Menghadapi tantangan ini, maka Mekar Lodji Parahyangan dirancang sebagai hunian yang memberikan suasana yang berbeda dengan konsep oase hijaunya.
“Begitu memasuki kawasan ini yang dikelilingi oleh deretan pegunungan, penghuni akan disambut oleh nuansa hijau pepohonan, gemericik air kolam besar ikan dan tatanan landscape yang terencana, sehingga akan terasa sebagai lingkungan hunian yang sejuk, nyaman dengan kualitas udara yang lebih baik, ucap Martinus Chandra.
Jalin Kerjasama dengan Pemerintah Daerah
Ia juga menambahkan, dalam upaya menghindari resiko banjir, Mekar Lodji Parahyangan adalah kawasan hunian satu-satunya yang bekerjasama dengan unit pemerintah daerah setempat membangun saluran khusus drainase selebar 7 meter sepanjang kurang lebih 375 meter, yang terkoneksi dengan 2 danau retensi di kawasan Mekar Lodji Parahyangan untuk mengalirkan air hujan langsung menuju Sungai Cimande.
Baca Juga : Cek Kesiapan Penyaluran KPR FLPP, Menteri PKP Tinjau Rumah Subsidi di Bogor dan Bandung
“Kawasan hunian ini dikembangkan di atas lahan seluas 26 hektar dengan rencana jumlah unit hunian kurang lebih 2100 rumah dan terdiri atas beberapa pilihan tipe,” imbuh Martinus Chandra.
Tipe pertama jelas Martinus Chandra, adalah Tipe Alamanda, rumah satu lantai dengan luas 34/60 m², yang dibanderol dengan harga mulai dari Rp300 jutaan. Tipe kedua, Bougenvil, rumah satu lantai juga seluas 40/70 m2, dan tipe ketiga adalah Dahlia, rumah dua lantai dengan luas 73/60 m² yang ditawarkan dengan harga mulai dari Rp 600 jutaan.