“Java Jazz Festival tahun ini ingin menceritakan bahwa musisi-musisi baru banyak yang memakai jazz untuk memperkenalkan diri mereka. Ada 11 panggung dan sekitar 115 pertunjukan musik dalam perhelatan tiga hari Java Jazz Festival 2025. Kami juga baru saja meluncurkan maskot resmi dan banyak aktivitas lain yang bakal dipersiapkan untuk sambut 20 tahun Java Jazz Festival,” jelas Dewi.
Selain mendukung festival musik, mereka juga membahas kemungkinan kolaborasi dalam produksi serial televisi dan dokumentasi tentang Indonesia.
Baca Juga: Ini Cara Kemenekraf Agar Bisnis Kekayaan Intelektual Lokal Mendunia
Cameron Smith, executive producer Java Festival Production, berharap mendapatkan dukungan dari Kemenekraf untuk perizinan syuting program dokumenter yang akan menggali lebih dalam tentang kuliner, pariwisata, dan budaya Indonesia.
“Saya ingin membuat program dokumenter yang menceritakan secara mendalam tentang sejarah Java Jazz selama dua puluh tahun dengan wawancara dengan artis lokal dan global, apa yang terjadi di balik layar, dan ragam budaya Indonesia yang semarak melalui musik, kuliner, keramahtamahan, dan pengalaman wisata budaya dari Indonesia. Kami membutuhkan dukungan surat rekomendasi perizinan lokasi syuting agar program tersebut bisa terealisasi,” ungkap Cameron.
Kementerian Ekonomi Kreatif di bawah kepemimpinan Menekraf Teuku Riefky Harsya menargetkan penciptaan 27 juta lapangan kerja dalam lima tahun ke depan, khususnya untuk generasi muda, demi menciptakan pekerjaan yang berkualitas. (*)