Lebih dari sekadar busana, Findmeera lahir dengan misi sosial. Di saat banyak pengrajin kehilangan pekerjaan, Findy melibatkan pengrajin lokal, khususnya ibu-ibu dalam proses produksinya. Setiap koleksi pun memadukan teknik tradisional seperti shibori, tie-dye, dan batik stamp dengan desain busana rumahan yang santai namun elegan.
“Yang membedakan Findmeera adalah kualitas materialnya. Kami menggunakan serat kayu alami bersertifikasi OEKO-TEX® Standard 100, setiap daster dan kaftan Findmeera tidak hanya indah, tetapi juga aman, adem, dan ramah kulit bahkan untuk bayi. Dengan konsep ini, Findmeera berhasil mengangkat wastra ke panggung gaya hidup modern. Jadi para ibu bisa tetap aktif dan percaya diri tanpa khawatir soal kualitas,” jelas Findy.
Sejak awal, Findmeera berdiri bukan hanya untuk bisnis, tetapi juga untuk pemberdayaan perempuan. “Kami bekerja sama dengan pengrajin ibu-ibu di Jawa dan Banten. Sistem kerjanya fleksibel, mereka bisa memproduksi dari rumah tanpa meninggalkan peran sebagai ibu dan istri. Jadi meski dengan keterbatasan waktu, mereka tetap bisa berkarya,” ungkap Findy.
BRIncubator Membuka Cara Pandang Baru Findmeera dalam Dunia Bisnis
Saat menjalankan Findmeera di tahun 2023, Findy mengaku bisnisnya masih sangat sederhana. “Saya sendiri tidak punya basic bisnis. Jadi ya banyak trial and error,” kenangnya. Hingga akhirnya, ia berkenalan dengan Rumah BUMN Jakarta (RB), wadah yang didukung BRI untuk mendampingi UMKM. Di sanalah Findy mendapatkan banyak pelatihan dan bertemu mentor yang membuka cara pandangnya terhadap dunia usaha.