Kendati situasi masih tak menentu, Sri Mulyani memperkirakan perekonomian Indonesia pada semester I-2024 masih menunjukkan resiliensi atau daya tahan yang baik, dan tetap akan tumbuh di atas 5 persen.
“Pertumbuhan semester satu kami perkirakan masih bertahan di atas 5 persen,” katanya. Optimisme Menkeu itu didasarkan atas konsumsi domestik yang masih kuat seiring dengan inflasi yang terkendali.
Baca juga: Lumayan, Triwulan I-2024 Ekonomi Indonesia Tumbuh 5,11%
Ditambah kenaikan gaji ASN dan pensiunan, pemberian THR dan gaji 13, serta kegiatan pemilu. Selain itu juga ditopang pengerjaan berbagai proyek strategis nasional yang terus berjalan, dan kinerja ekspor yang membaik seiring berlanjutnya hilirisasi.
“Semua itu diperkirakan bisa memberikan daya ungkit (terhadap pertumbuhan ekonomi),” ujar Menkeu. Pada semester II-2024 pun Sri Mulyani optimis pertumbuhan ekonomi masih di atas 5 persen, juga terutama ditopang oleh kuatnya permintaan domestik dan terjaganya inflasi.
Dengan berbagai kondisi tersebut, Kementerian Keuangan memperkirakan pertumbuhan ekonomi sampai akhir 2024 berada pada kisaran 5,0 hingga 5,2 persen.
“Ini untuk menggambarkan bahwa kita masih mempunyai buffer dari sisi domestik. Faktor yang harus kita jaga terus, agar saat kondisi global yang tidak bisa kita kontrol (itu masih tak menentu), kita bisa menetralisirnya,” kata Menkeu.
Sri Mulyani mengingatkan, kita harus terus mewaspadai risiko eksternal yang masih sangat dinamis itu. Wabil khusus menyangkut eskalasi geopolitik yang terus meningkat dan lemahnya permintaan global, yang di-drive perubahan pemerintahan di berbagai negara maju, dan hubungan antar negara besar yang memanas.