URBANCITY.CO.ID – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menyatakan, pertumbuhan ekonomi Indonesia triwulan satu 2024 yang mencapai 5,11 persen, menjadi modal memperkuat fondasi transformasi ekonomi ke depan.
Namun, pertumbuhan ekonomi lima persen itu belum cukup, bila Indonesia ingin keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah atau middle income trap, dan bisa mencapai visi Indonesia Emas 2045 dengan pendapatan per kapita sekitar USD30.000.
“Pertumbuhan ekonomi harus 6-7 persen, disertai pertumbuhan investasi 6,8 persen, hingga dua dekade mendatang (untuk mencapai pendapatan itu),” kata Menko Airlangga saat memberikan sambutan dalam acara BJ Habibie Memorial Lecture bertema “Peran Iptek, Inovasi dan Sektor Lain dalam Menuju Indonesia Emas 2045” di Jakarta, Selasa (23/7/2024).
Seperti dikutip keterangan tertulis Kemenko Perekonomian, untuk mendorong transformasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi menuju visi Indonesia Emas 2045 tersebut, Airlangga menyebut tiga mesin ekonomi perlu dipacu.
Baca juga: Menko Airlangga: One Map Policy Plus PSN dan KEK, Naikkan Pertumbuhan Ekonomi 1-2 Persen
Pertama, mesin ekonomi konvensional yang selama ini telah berjalan, seperti industri pengolahan atau manufaktur, perdagangan, pembangunan infrastruktur, dan pertanian yang harus direvitalisasi dan ditingkatkan kapasitasnya melalui investasi dan perluasan akses pasar.
Kedua, membangun mesin ekonomi baru seperti digitalisasi, kecerdasan artifisial, semikonduktor, ekonomi hijau dan transisi energi, yang berfungsi sebagai akselerator pertumbuhan untuk generasi masa depan.