Terkait pendalaman industri pengolahan itu, pemerintah juga akan terus mendorong pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK), karena telah terbukti berperan mendukung nilai tambah dan pertumbuhan ekonomi.
Menko Airlangga memberi contoh KEK hilirisasi, KEK Gresik, telah berjalan baik dengan produksi emas 60 ton per tahun. Pencapaian itu sejalan dengan rencana pemerintah membentuk bullion bank (bank khusus untuk transaksi emas).
Baca juga: Lanjutkan Hilirisasi, Kemenperin Tancap Gas Topang Ekonomi 8 Persen
Pemerintah juga mendorong hilirisasi berbasis pasir silika, karena pasir silika Indonesia merupakan salah satu yang terbaik di dunia.
Pemerintah juga serius membangun ekosistem semikonduktor, termasuk menyiapkan SDM yang unggul untuk mendukung ekosistem semikonduktor di Indonesia.
“Industri semikonduktor penting, karena dalam era digitalisasi tidak ada satu equipment pun yang tanpa semikonduktor,” ujar Menko Airlangga.
Terkait energi baru terbarukan, Indonesia berkomitmen mengakselerasi green energy yang sudah disampaikan dalam forum G20 dan APEC.
Selain proyek geothermal dan green energy lain, juga terdapat program pengembangan energi berbasis nuklir yang dianggap sebagai energi bersih dengan cost yang relatif bersaing.
Menko Airlangga menyebutkan, semua itu merupakan upaya meningkatkan produktivitas dari investasi, supaya target pertumbuhan ekonomi 8 persen bisa dicapai. “Target pertumbuhan 8 persen itu bisa dicapai,” katanya.
Hadir dalam rapat koordinasi itu sejumlah menteri dan pejabat tinggi Kemenko Perekonomian, serta Dewan Nasional KEK dan pengurus asosiasi pengusaha.