URBANCITY.CO.ID – Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) terus mendorong peningkatan akses permodalan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Kami akan berupaya keras, akses UMKM terhadap permodalan ke depan akan semakin luas,” janji Menparekraf Sandiaga Salahuddin Uno “Wahyoo Ventures dan Roadshow FoodStartup Indonesia (FSI)”, di Jakarta, dikutip Urbancity.co.id dari laman Kemenparakraf, 16 Mei 2024.
Sehingga, sambungnya, semakin memperkuat pelaku UMKM khususnya industri kuliner untuk terus berkembang. Sebab, industri makanan dan minuman merupakan sektor strategis dengan peran pentingnya dalam menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia.
Mengutip data BPS, sepanjang tahun 2023 kontribusi industri makanan dan minuman terhadap PDB nasional mencapai 6,5 persen.
“PDB hampir Rp1.000 triliun atau meningkatnya sekitar 5 persen dan kontribusi terhadap PDB nasional 6,5 persen. Tapi yang penting juga adalah kontribusi terhadap penciptaan lapangan kerja hampir 43 persen,” kata Menparekraf Sandiga.
Baca Juga: Perkuat Ekosistem Fesyen, Menparekraf: Kontribusi Terhadap Ekonomi Rp225 T
Namun terkait akses permodalan, industri kuliner di Indonesia masih menghadapi tantangan. Sebanyak 71 persen dari UMKM masih mengandalkan modal sendiri atau dari keluarga. Sementara akses dari lembaga perbankan juga hanya sebesar 16 persen.
Hal ini menunjukkan bahwa akses pembiayaan yang terakses UMKM masih minim. “Angka ini yang harus kita solusikan. Karenanya saya mengapresiasi kehadiran dari Wahyoo Ventures yang akan memberikan solusi. Mulai dari pendampingan hingga permodalan,” katanya.