URBANCITY.CO.ID – Dari sekitar 600 ribu unit kebutuhan rumah rata-rata setiap tahun, sebagian besar di perkotaan, sebanyak 300 ribu unit dibiayai Bank Tabungan Negara (BTN). Ke depan BTN dituntut bisa membiayai lebih banyak rumah untuk mengurangi backlog (kekurangan pengadaan rumah).
“BTN sudah bisa membiayai sekitar 300 ribu rumah. Itu sudah luar biasa, tapi belum cukup untuk mengatasi backlog. Angka 1-1,5 juta rumah harus menjadi terobosan (BTN untuk membiayai sebagian di antaranya),” kata Menteri BUMN Erick Thohir dalam acara BTN Anniversary Festival 2024 di Jakarta beberapa hari lalu seperti dikutip keterangan resmi BTN. Acara itu diselenggarakan sebagai perayaan ultah BTN ke-74 yang jatuh pada 9 Februari 2024.
Menteri BUMN menyatakan, BTN memiliki kapabilitas untuk membuat terobosan itu, karena kinerjanya yang terus meningkat baik dari sisi aset maupun penurunan kredit bermasalah. Ia memuji kinerja BTN tersebut. “Tahun 2019 saat saya baru diangkat menjadi menteri, BTN baru mampu mencetak laba Rp200 miliar. Tahun lalu labanya sudah mencapai Rp3,5 triliun. Berarti BTN lebih sehat dan bisa memberikan layanan yang lebih besar,” ujarnya.
Baca juga: Bos BTN: Skema KPR 35 Tahun Permudah Gen Z Miliki Hunian
Erick mengharapkan BTN menjadi solusi pengadaan rumah bagi anak muda di perkotaan. Untuk itu BTN harus bekerja lebih keras membangun ekosistem perumahan yang solutif bersama para pemangku kepentingan lain. Ia mengingatkan, saat ini 52 persen penduduk Indonesia tinggal di perkotaan, dan akan menjadi 70 persen pada tahun 2035. Perayaan ulang tahun ke-74 sekaligus peluncuran logo baru, harus menjadi momentum BTN membangun ekosistem itu melalui percepatan transformasi.