Sementara pembiayaan syariah dan kredit UMKM tumbuh masing-masing 11,61 persen (yoy) dan 4,42 persen (yoy). “Dengan perkembangan tersebut, pertumbuhan kredit 2024 diprakirakan berada di kisaran 10-12 persen,” tulis keterangan BI.
Baca juga: Pertumbuhan Kredit 2024 Diprediksi Hanya Sedikit Lebih Tinggi Dibanding 2023
Namun, dibanding pertumbuhan kredit Juli 2024 yang tercatat 12,40 persen (yoy), penyaluran kredit Agustus 2024 merosot pada semua jenis kredit.
Kredit investasi, kredit modal kerja, dan kredit konsums, pada Juli 2024 tumbuh 15,20 persen (yoy), 11,60 persen (yoy), dan 10,98 persen (yoy). Pembiayaan syariah dan kredit UMKM meningkat 11,75 persen (yoy) dan 5,16 persen (yoy).
Demikian pula penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) oleh perbankan, pada Agustus menurun cukup jauh dibanding Juli 2024 (yoy). Kalau Juli 2024 DPK tumbuh 7,72 persen dengan nilai Rp8.405,6 triliun, Agustus 2024 hanya 6,2 persen senilai Rp8.364,7 triliun.
Di pihak lain rasio kredit bermasalah atau non-performing loan (NPL) perbankan Juli 2024 tercatat 2,27 persen (bruto) dan 0,79 persen (neto). Sedikit meningkat dibanding Juni sebesar 2,26 persen dan 0,78 persen.
Bagusnya, rasio NPL yang agak meningkat itu diimbangi rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) perbankan Juli 2024 yang kuat sebesar 26,56 persen (Juni 26,09 persen), sehingga mampu menyerap risiko dan mendukung pertumbuhan kredit.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS