Baca juga: Demo Kawal Putusan MK Mereda, Harga Bapok Turun, Rupiah Menguat
Karena rupiah menguat dibanding pekan lalu, premi risiko berusaha (kredit) atau credit default swap (CDS) Indonesia 5 tahun per 30 Agustus 2024 turun dari 66,86 bps per 23 Agustus 2024 menjadi 65,87 bps.
Sementara aliran modal asing portofolio, menderas masuk ke Indonesia terutama di pasar modal. BI mencatat, selama 26 – 29 Agustus 2024 nonresiden (asing) beli neto Rp6,21 triliun.
Terdiri dari beli neto Rp3,89 triliun di pasar saham, Rp1,56 triliun di SRBI (Sekuritas Rupiah Bank Indonesia), dan Rp0,76 triliun di pasar SBN.
Sepanjang tahun ini sampai 29 Agustus, nonresiden tercatat beli neto Rp187,66 triliun di SRBI, Rp12,79 triliun di pasar saham, dan Rp9,20 triliun di pasar SBN.
Sedangkan selama semester II 2024 (sampai 29 Agustus 2024), nonresiden tercatat beli neto Rp57,31 triliun di SRBI, Rp43,15 triliun di pasar SBN, dan Rp12,45 triliun di pasar saham.
BI optimis rupiah akan terus menguat. Antara lain karena meningkatnya cadangan devisa (per Juli 2024 USD145,4 miliar), selain karena aliran masuk investasi asing portofolio yang terpikat yield SBN dan SRBI.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS