Baca juga: Bank Indonesia Naikkan Bunga Acuan BI Rate Jadi 6,25%
Sedangkan berdasarkan data transaksi 29 April–2 Mei 2024, BI mencatat nonresiden di pasar keuangan domestik tercatat melakukan beli neto Rp3,06 triliun. Terdiri dari beli neto Rp3,75 triliun di pasar SBN, jual neto Rp2,27 triliun di pasar saham, dan beli neto Rp1,58 triliun di SRBI. Itulah antara lain yang menyebabkan rupiah kembali menguat.
Gubernur BI Perry Warjiyo yakin sampai akhir tahun ini rupiah terus menguat ke level di bawah Rp16.000. Ia menyatakan hal itu dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta hari ini. Alasannya, pertama kenaikan BI rate dan SRBI yang memikat arus masuk modal asing. Kedua, mulai kembalinya arus modal asing seperti terlihat dari data beli neto di atas.
Ketiga, prospek ekonomi Indonesia yang makin menguat. Ia memperkirakan ekonomi Indonesia pada kuartal I-2024 berada di atas 5%, dan inflasi terkendali di kisaran sasaran 2,5% plus minus 1%. “Faktor keempat, tentu saja komitmen Bank Indonesia untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dengan terus berkoordinasi dengan pemerintah dan KSSK,” pungkas Perry.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS