Baca juga: Modal Asing Deras Lagi Masuk, Kurs Rupiah Kembali di Bawah Rp16.000
Jumlah pelaku usaha yang sudah memanfaatkan LCT juga terus naik. Per April 2024 tercatat 3.750 pelaku, dibanding 2.602 pelaku bulan sebelumnya.
Dengan makin besarnya pemanfaatan LCT dalam transaksi lintas negara, didukung aliran masuk modal asing, BI berharap stabilitas nilai tukar rupiah bisa lebih terjaga.
Bukan hanya itu, Asisten Gubernur BI Erwin Haryono menyatakan, LCT juga membuat transaksi antar negara lebih efisien dan lebih cepat, serta mendorong pengembangan pasar valuta asing di kedua negara yang bersepakat.
“Penggunaan mata uang lokal mengurangi biaya transaksi dan meningkatkan efisiensi waktu penyelesaian transaksi,” ujarnya.
Sejauh ini BI telah menjalin kerja sama penggunaan mata uang lokal atau LCT dengan otoritas moneter Malaysia (Bank Negara Malaysia), Thailand (Bank of Thailand), Jepang (Japan Ministry of Finance), dan Tiongkok (People Bank of China).
Kemudian, Singapura (Monetary Authority of Singapore), Korea Selatan (Bank of Korea), India (Reserve Bank of India/RBI), dan yang terbaru 10 Mei lalu dengan Uni Emirat Arab (Bank Sentral UEA) berupa nota kesepakatan (MoU) penyelesaian transaksi perdagangan lintas batas dengan Dirham UEA dan Rupiah Indonesia.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS