URBANCITY.CO.ID – Nelayan di Desa Sedari, Kecamatan Cibuaya, Karawang, masih mempertahankan metode tangkap tradisional dengan perahu berkapasitas 1,5 GT.
Aktivitas melaut dilakukan pada jarak sekitar satu hingga satu setengah mil dari pantai.
Menurut Timing Kurdianto (53), nelayan sekaligus Ketua RT setempat, bahan bakar yang digunakan setiap kali berangkat hanya sekitar lima liter solar. “Kalau nelayan tradisional paling melaut satu mil, paling jauh satu setengah mil. Perbekalannya juga sedikit,” ujarnya.
Tangkapan utama meliputi udang dan rajungan, dengan harga jual bervariasi. Udang kecil dijual Rp30 ribu per kilogram, sedangkan udang besar mencapai Rp80 ribu per kilogram. Rata-rata nelayan memperoleh lima hingga tujuh kilogram sekali tarik jaring.
Musim tangkapan udang berlangsung pada bulan Mei hingga Agustus, sementara rajungan banyak diperoleh pada Januari hingga Maret. Dalam sebulan, nelayan biasanya hanya melaut sekitar 20 hari, dengan pendapatan harian berkisar Rp150 ribu hingga Rp200 ribu. [Meta]