URBANCITY.CO.ID – Johannes Weissenbaeck, Founder dan CEO OXO Group Indonesia, perusahaan pengembang dan pengelola boutique lifestyle real estate, menyatakan sekarang muncul tren pasar baru properti gaya hidup Neo Luxury.
Para penganut paham ini memandang kemewahan properti tidak lagi ditentukan oleh penggunaan material mahal seperti marmer dan sejenisnya, tapi lebih pada value, experience, dan gaya hidup berkelanjutan (sustainability) yang ditawarkannya.
“Kami memahami tren tersebut. Karena itu sejak awal proyek-proyek OXO dan pengelolaannya dirancang dengan standar tanpa kompromi, desain yang cerdas, layanan premium, sekaligus menerapkan prinsip berkelanjutan. Jadi, semua produk mampu memberikan pengalaman yang berkesan bagi para tamu dan investor sekaligus menciptakan gaya hidup yang menginspirasi dan bermanfaat,” kata Johannes saat memaparkan proyek-proyek properti OXO kepada kalangan media di Jakarta, Senin (26/2/2024).
Semua properti OXO dilengkapi panel surya, area resapan air hujan, water treatment, penyaring air osmosis, zero waste, dan menggunakan material hasil daur ulang atau dapat didaur ulang.
“Kami juga berupaya memberikan dampak positif terhadap masyarakat sekitar, seperti membantu komunitas disabilitas lokal agar bisa lebih mandiri dan kreatif,” ujarnya.
Johannes memilih Bali sebagai lokasi semua proyek OXO karena Bali dinilainya sebagai destinasi gaya hidup, bukan sekedar daerah wisata. Ia menyebut pasar properti di Bali resilience, bahkan saat pandemi.
Pada awal pandemi Covid-19 melanda Indonesia, semua bisnis memang terdampak. Tapi pandemi juga memunculkan celah pasar baru, properti berkonsep boutique lifestyle yang eksklusif dan ramah lingkungan.