Slogan itu akan mendorong suku bunga tinggi dalam waktu panjang di AS, dan meningkatnya yield UST, yang mendorong investor portofolio mengalihkan duit ke dolar AS, sehingga melemahkan nilai tukar mata uang global termasuk rupiah.
Di Indonesia misalnya, sepekan ini (25-28 November 2024) nonresiden atau asing tercatat menarik dana atau jual neto (net outflows) Rp1,78 triliun.
Terdiri dari jual neto Rp2,01 triliun di pasar saham, beli neto Rp1,89 triliun di pasar SBN, dan jual neto Rp1,66 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI). Perry menyatakan, mari berharap ke depan dolar AS tidak makin menguat.
Dapatkan Informasi Menarik Lainnya di GOOGLE NEWS