URBANCITY.CO.ID – PT Nindya Karya yang bergerak dalam bidang General Contractor, EPC dan Investment hadir sebagai Design & Build Contractor, resmi menuntaskan pembangunan fasilitas ikonik di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, meliputi The Meru Sanur, Bali Beach Hotel, dan Bali Beach Convention. Mengusung standar internasional, proyek ini menjadi salah satu proyek ikonik yang dikerjakan PT Nindya Karya, memadukan kemegahan modern dengan nilai-nilai kearifan lokal.
Baca juga: Pembangunan 7 Rusun dan 1 Rusus ASN di 3 DOB Papua Dimulai
Dengan luasan dan megahnya hotel legendaris ini, apa saja lingkup pekerjaan yang dikerjakan Nindya Karya? Plt. Direktur Utama PT Nindya Karya, Firmansyah, menyampaikan, perseroan berhasil menuntaskan pengerjaan sejumlah sarana vital di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, yang meliputi The Meru Sanur, Bali Beach Hotel, dan Bali Beach Convention, dengan memastikan setiap tahapan pembangunannya mengedepankan standar mutu tinggi, prinsip keselamatan kerja, serta pengelolaan lingkungan yang bertanggung jawab, sehingga keberadaan sarana baru ini tidak hanya mendukung pertumbuhan ekonomi, tetapi juga menjaga kelestarian alam dan budaya yang menjadi identitas Bali.
Dari proyek strategis yang bisa dibilang “Prestige Hospitality Project”, tantangan apa yang dihadapi untuk proyek ini? Provinsi Bali dikenal dengan kebudayaannya yang tercermin secara fisik melalui arsitektur, seni, lanskap, maupun yang tertanam pada tata kehidupan masyarakatnya. Tantangan yang muncul dari pembangunan proyek strategis seperti KEK Sanur adalah bagaimana mempertahankan nilai luhur budaya Bali, sekaligus memadukan modernisasi inovasi desain yang tetap menjunjung tinggi adat istiadat masyarakat Bali.
Firmansyah menegaskan proses konstruksi juga dilakukan dengan memperhatikan kondisi lingkungan sekitar agar aktivitas pariwisata tetap berjalan tanpa gangguan.
Menjadi ikon pariwisata di Bali. Bagaimana kontribusi proyek ini terhadap pariwisata Bali? The Meru Sanur memberikan kontribusi signifikan terhadap pariwisata Bali dengan menghadirkan destinasi hospitality berkelas dunia. ”Sebagai bagian dari pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Sanur, proyek ini tidak hanya memperluas kapasitas akomodasi premium di Bali, tetapi juga menawarkan pengalaman menginap berkonsep wellness melalui desain arsitektur Bali yang selaras dengan kearifan lokal yang menciptakan ketenangan elegan dengan kekayaan budaya Bali.” ujar Firmansyah
Fasilitas modern yang dihadirkan, mulai dari hotel berstandar internasional hingga pusat konvensi berkapasitas besar, memberikan peluang bagi Bali untuk menjadi tuan rumah berbagai acara berskala nasional maupun internasional.
Hal ini akan membawa efek berganda (multiplier effect) terhadap perekonomian daerah, mulai dari peningkatan hunian hotel, perputaran bisnis UMKM, hingga bertambahnya lapangan kerja di sektor jasa.
Dari proyek ini, keberhasilan seperti apa yang Nindya Karya raih? Keberhasilan pembangunan ini tidak hanya diukur dari kecepatan dan kualitas konstruksi, tetapi juga dari nilai tambah yang dihadirkan bagi masyarakat Bali dan sektor pariwisata nasional.
Baca juga: Waskita Karya Bidik Pencabutan Suspensi Saham di BEI
Melalui The Meru Sanur, PT Nindya Karya dengan bangga mewujudkan harmoni antara konsep modern dan kearifan lokal Bali, sekaligus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu ikon pariwisata nasional.
Dengan menghadirkan pengalaman hospitality yang tak terlupakan sekaligus mengharumkan nama Bali dan Indonesia di mata dunia, The Meru Sanur masuk ke dalam daftar Hall of Fame: The 100 Best Hotels in the World dan meraih gelar Bali’s Best Hotels & Resorts. ”Tidak hanya itu, dengan proyek ini PT Nindya Karya mendapatkan rekor MURI untuk kategori Revitalisasi Prasarana Meetings, Conferences, and Exhibitions (MICE) Terbesar di Hotel seIndonesia.
Di balik keindahan arsitektur yang diperbarui, PT Nindya Karya terus menerapkan prinsip excellent engineering dalam menghasilkan karya terbaik bagi bangsa.” pungkas Firmansyah.




